TNews, TEGAL – Fenomena mengejutkan datang dari generasi muda: kini, lebih dari 90 persen remaja merasa lebih nyaman mencurahkan isi hati mereka kepada teman sebaya atau bahkan chatbot berbasis kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Siri, Replika, hingga Meta AI. Tren ini mencerminkan perubahan besar dalam pola komunikasi remaja, sekaligus menjadi tantangan bagi para orang tua.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih, menyebut kondisi ini sebagai “lampu kuning” yang perlu segera disikapi. Menurutnya, minimnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak menjadi salah satu penyebab remaja memilih ‘curhat’ ke teknologi.
“Komunikasi sehat dalam keluarga menjadi kunci. Tanpa itu, remaja akan mencari pelarian ke luar, termasuk ke dunia digital,” ujarnya saat menghadiri acara Pengukuhan Ayah dan Bunda GenRe Kabupaten Tegal di Pendopo Amangkurat, Senin (4/8/2025).
Dalam acara tersebut, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman bersama Ketua TP PKK Nilna Almuna Ischak dikukuhkan sebagai Ayah dan Bunda GenRe Kabupaten Tegal. Keduanya kemudian mengukuhkan 18 Ayah dan Bunda GenRe di tingkat kecamatan.
Program GenRe (Generasi Berencana) diharapkan mampu menjadi jembatan pengasuhan dan pendampingan remaja dalam menghadapi tantangan hidup masa kini—mulai dari bahaya pernikahan dini, seks bebas, hingga penyalahgunaan narkoba.
“Remaja hari ini adalah cerminan masa depan. Perlu peran semua pihak, terutama keluarga, untuk membekali mereka dengan nilai, gizi, dan mental yang kuat,” tegas Bupati Ischak.
Acara ditutup dengan penghargaan bagi dua remaja Tegal yang mengharumkan nama daerah: Arya Fatikh Izzan Juweri sebagai Juara 1 Duta GenRe Jateng 2025 dan Kireina Aqiila Kamil sebagai Juara 2. Keduanya menjadi bukti bahwa remaja, jika dibimbing dengan tepat, bisa menjadi agen perubahan yang positif.*
Peliput: Agung