TNews, JEPARA – Pelaksanaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Kabupaten Jepara berlangsung lancar dari hari pertama hingga penutupan daftar ulang, demikian disampaikan oleh Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, Ahmad Nurrofiq.
Ahmad Nurrofiq menjelaskan bahwa proses verifikasi dokumen dalam PPDB SMP kali ini dapat dilakukan di SMP manapun, meskipun calon peserta didik tidak akan sekolah di sana. “Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada orang tua siswa dalam melakukan verifikasi dokumen dan memilih sekolah yang diinginkan,” katanya. Dengan adanya fleksibilitas ini, diharapkan proses PPDB dapat berjalan lebih efisien dan memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh calon peserta didik.
Ahmad Nurrofiq juga menekankan pentingnya kerja sama antara pihak sekolah, orang tua siswa, dan Dinas Pendidikan dalam menjaga kelancaran dan transparansi proses penerimaan peserta didik baru. Selama proses PPDB di Kabupaten Jepara, pihak Disdikpora terus memberikan arahan dan dukungan kepada semua pihak terkait. Dengan berakhirnya periode pendaftaran dan verifikasi dokumen, Dinas Pendidikan akan terus melakukan pemantauan dan evaluasi untuk memastikan bahwa seluruh proses berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Namun, Kepala Sekolah SMP 4 Jepara, Agus Awaluddin, S.Pd., MM., M.Pd., menyatakan bahwa SMP 4 Jepara mengalami keterbatasan dalam menampung siswa baru untuk tahun ajaran 2024. Sekolah ini hanya mampu menyediakan 7 Rombongan Belajar (Rombel) meski pendaftaran siswa baru membludak.
“Keterbatasan ruang kelas dan jumlah tenaga pengajar menjadi alasan utama tidak bisa menampung seluruh calon siswa yang mendaftar,” ujar Agus.
Agus menyampaikan permintaan maaf kepada para orang tua yang ingin memasukkan anaknya ke SMP 4 namun terpaksa tertolak oleh sistem online PPDB sehingga anak-anak yang mendaftar ke SMP 4 Jepara tidak dapat terakomodir semua. “Kami mohon maaf kepada orang tua yang anaknya tidak bisa diterima karena keterbatasan ruang kelas dan guru pengajar,” ujarnya dalam keterangannya.
Agus juga berharap agar pemerintah daerah bisa mempertimbangkan solusi untuk masalah ini. “Kami berharap pemerintah daerah dapat mempertimbangkan penambahan ruang kelas dan tenaga pengajar. Meski demikian, semua tergantung pada kebijakan pemerintah daerah,” tambahnya.
Keterbatasan ruang kelas dan tenaga pengajar di SMP 4 Jepara menjadi perhatian utama karena sekolah ini melayani siswa dari Kecamatan Jepara dan sekitarnya. Agus berharap agar ini bisa menjadi bahan perencanaan kedepan sehingga kebutuhan pendidikan anak-anak di sekitar SMP 4 dapat terpenuhi dengan baik.*
Peliput: petrus