TNews, JEPARA – Desa Winong, Kecamatan-kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, memanas setelah ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa menentang aktivitas tambang ilegal yang diduga didukung oleh oknum aparat tak bermoral, Kombes Pol Ferry Sandy Sitepu.
Aksi digelar pada Senin, 30 Desember 2024, di lokasi tambang yang menjadi sumber penderitaan warga.
Perusakan Jalan Desa untuk Kepentingan Tambang
Warga geram melihat fasilitas umum berupa jalan penghubung Dukuh Duren dengan pusat Desa Winong dihancurkan oleh aktivitas tambang PT. Parama Miguno Bhumi (PMB).
Jalan tersebut kini rusak parah, berlubang, bahkan tidak bisa dilalui sama sekali akibat tanah dan materialnya digali untuk kepentingan tambang.
Tanah yang seharusnya menjadi fasilitas publik justru masuk dalam wilayah perizinan tambang PT. PMB yang dikeluarkan oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.
Warga mempertanyakan bagaimana mungkin tanah jalan umum bisa diterbitkan izin tambang, yang jelas-jelas merugikan kehidupan masyarakat setempat.
Dugaan Keterlibatan Kombes Ferry Sandy Sitepu
Kemarahan warga semakin memuncak setelah diketahui bahwa aksi pematokan dan penggalian jalan ini didukung oleh Kombes Pol Ferry Sandy Sitepu, ayah dari pemilik PT. PMB. Ferry diduga menggunakan pengaruhnya untuk membekingi perusahaan tersebut, sehingga merugikan masyarakat dan mengganggu aktivitas tambang perusahaan lain yang berbagi wilayah operasi.
Tuntutan Tegas Warga Winong
Dalam aksi damai ini, warga menuntut:
1. PT. PMB Bertanggung Jawab: Mengembalikan fungsi jalan penghubung antar dukuh sebagai fasilitas umum.
2. Propam POLRI Bertindak: Memeriksa Kombes Ferry Sandy Sitepu atas keterlibatannya dalam pematokan ilegal dan penyalahgunaan wewenang.
3. Dinas ESDM Mengevaluasi Izin: Meninjau ulang izin WIUP PT. PMB yang mencaplok fasilitas umum.
Warga Tidak Akan Diam
Korlap aksi, Ridwan Katamso, menegaskan bahwa masyarakat akan terus memperjuangkan haknya hingga pemerintah dan aparat terkait mengambil tindakan tegas.
“Ini bukan hanya soal jalan yang rusak, tapi ini bentuk pengkhianatan aparat terhadap rakyat. Jika tidak ada tindakan, kami akan membawa masalah ini ke tingkat nasional!” ujarnya.
Suara Rakyat, Suara Tuhan
Warga Desa Winong mengingatkan pemerintah bahwa kepercayaan rakyat adalah tanggung jawab besar. Mereka meminta seluruh pihak yang terkait untuk segera bertindak, menegakkan keadilan, dan menghukum oknum yang mencederai hak rakyat demi kepentingan pribadi.
Aksi ini menjadi bukti bahwa masyarakat tidak akan diam menghadapi kezaliman. Mereka menuntut keadilan atas nama kemanusiaan dan keadilan sosial.*
Peliput: Petrus