TNEWS , TEGAL – Ritual Ruwat Sedekah Bumi, di kawasan wisata Guci, Kecamatan Bumijawa, digelar pada Rabu, 2 Juli 2025, yang dipimpin langsunh Bupati Tegal, H Ischak Maulana Rohman.
Acara ini merupakan bagian dari tradisi adat yang digelar setiap bulan Suro dalam penanggalan Jawa.
Kebetulan Bupati Tegal , Ischak, menjadi pengalaman pertamanya memimpin langsung ritual adat inii selama menjadi Bupati.
Dalam sela sela acara Bupati Ischak, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kekayaan budaya yang tetap lestari di tengah perkembangan zaman.
Ritual adat ini sekaligus menjadi simbol komitmen dalam menjaga kelestarian alam dan nilai-nilai spiritual masyarakat.
Rangkaian acara dimulai dari lokasi sakral di depan Pancuran 13, salah satu ikon wisata air panas Guci. Berikut beberapa prosesi inti dalam Ruwat Bumi Guci 2025:
1. Pemandian Pusaka dan Tabur Bunga
Proses ini melambangkan pembersihan dan penyucian pusaka sebagai simbol penyucian jiwa dan harapan akan kesejahteraan.
2. Memandikan Dua Ekor Kambing Kendit
Ritual ini dipercaya membawa berkah serta keselamatan bagi masyarakat sekitar. Kambing berwarna belang (kendit) ini memiliki makna khusus dalam budaya Jawa.
3. Arak-Arakan Gunungan Hasil Bumi
Masyarakat dan pengunjung mengikuti iring-iringan gunungan berisi hasil pertanian, sebagai lambang kemakmuran dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Puncak acara ditandai dengan prosesi berebut hasil bumi dari gunungan yang disambut antusias oleh warga.
Tradisi ini diyakini sebagai bentuk perwujudan harapan agar masyarakat diberikan kelimpahan rezeki dan panen yang melimpah.
Dengan terselenggaranya acara ini, Bupati Tegal berharap Guci tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata alam, tetapi juga sebagai pusat pelestarian budaya dan spiritualitas masyarakat Jawa.*
Peliput: Agung
