Dua Dapur MBG Kembali Ngebul! Pemkab Jepara Pastikan Layanan Makan Bergizi Gratis Normal Kamis Ini

Gambar: Dua Dapur MBG Kembali Ngebul! Pemkab Jepara Pastikan Layanan Makan Bergizi Gratis Normal Kamis Ini.

TNees, JEPARA – Setelah sempat terhenti karena penyesuaian administrasi, dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Jepara—SPPG Pengkol dan SPPG Ngabul—dipastikan kembali beroperasi Kamis (16/10/2025). Wakil Bupati Jepara sekaligus Kasatgas Percepatan MBG, Muhammad Ibnu Hajar (Gus Hajar), menegaskan seluruh tim siap memastikan pelayanan gizi bagi masyarakat kembali berjalan lancar.

Harapan masyarakat Jepara terhadap kelancaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akhirnya terjawab. Dua dapur besar penyedia layanan MBG, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pengkol dan SPPG Ngabul, akan kembali beroperasi Kamis, 16 Oktober 2025, setelah sebelumnya mengalami penghentian sementara.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Jepara sekaligus Kasatgas Percepatan Program MBG, Muhammad Ibnu Hajar, atau yang akrab disapa Gus Hajar, dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).

Menurutnya, penghentian sementara dua dapur layanan MBG itu bukan karena masalah teknis di lapangan, melainkan murni penyesuaian administrasi yang berkaitan dengan mekanisme pencairan anggaran dari pemerintah pusat.

“Insyaallah SPPG Pengkol dan Ngabul kembali beroperasi Kamis ini. Semua sudah kami siapkan, termasuk koordinasi dengan pihak terkait agar pelayanan kembali berjalan optimal,” tegas Gus Hajar.

Ia juga menegaskan bahwa semangat pemerintah daerah dalam menjalankan program MBG tetap tinggi. “Kami pastikan tidak ada kendala berarti di lapangan. Semua pihak, baik dari Pemkab, koordinator daerah, maupun pelaksana lapangan sudah bersinergi untuk memastikan distribusi makanan bergizi tetap lancar,” tambahnya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan inisiatif nasional yang digulirkan untuk memastikan akses pangan bergizi bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan kelompok rentan. Di Kabupaten Jepara, pelaksanaannya mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah serta pengawasan ketat agar tepat sasaran.

Sementara itu, Koordinator BGN (Badan Gizi Nasional) Jepara, Wildan Musthofa, menyampaikan permohonan maaf kepada para penerima manfaat dari dua dapur MBG yang sempat terdampak.

“Kami meminta maaf kepada penerima manfaat SPPG Pengkol dan Ngabul atas ketidaknyamanan akibat penghentian sementara. Kami berkomitmen agar distribusi makanan bergizi di Jepara kembali berjalan normal,” ungkapnya.

Wildan menjelaskan, hingga saat ini terdapat 33 SPPG aktif beroperasi di Kabupaten Jepara, sementara 26 SPPG lainnya sedang dalam tahap persiapan dan segera menyusul. Target akhir program ini adalah membentuk 133 dapur layanan MBG di seluruh wilayah Jepara.

“Kami terus bekerja keras agar seluruh dapur siap operasional. Targetnya, seluruh kecamatan memiliki SPPG yang aktif melayani masyarakat,” imbuh Wildan.

Sebagai langkah memperkuat transparansi dan akuntabilitas, Pemkab Jepara juga membuka saluran aduan resmi MBG yang bisa diakses oleh masyarakat. Aduan dapat disampaikan melalui Hotline Siaga MBG Kabupaten Jepara di nomor 0823-1396-7280.

Menurut Bupati Jepara, H. Witiarso Utomo, saluran aduan ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah serius menjaga kepercayaan publik terhadap program sosial berskala besar tersebut.
“Program MBG bukan hanya tentang makanan, tapi tentang tanggung jawab moral pemerintah untuk memastikan gizi rakyat terpenuhi dengan baik dan transparan,” tegasnya.

Witiarso juga menambahkan, kehadiran SPPG di berbagai titik merupakan bagian dari komitmen Pemkab Jepara untuk mendukung program nasional pengentasan stunting dan peningkatan kualitas SDM.

“Dengan keterlibatan banyak pihak—dari pemerintah daerah, tenaga gizi, hingga masyarakat—kami ingin memastikan Jepara menjadi contoh daerah yang berhasil menjalankan MBG dengan efektif dan berintegritas,” ujar Bupati.

Dua dapur MBG yang akan kembali beroperasi itu diharapkan menjadi momentum kebangkitan pelayanan publik berbasis gizi di Jepara. Pemkab optimistis bahwa dengan sinergi dan pengawasan yang kuat, setiap dapur MBG akan menjadi pusat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal.*

Peliput: Petrus

Tinggalkan Balasan