TNews, JEPARA — Semangat kebangkitan industri furnitur Jepara kembali menyala di Pendopo Kabupaten pada Sabtu malam (18/10/2025). Melalui ajang Jepara International Furniture Design Award (JIF-DA) 2025, lahirlah wajah-wajah baru desainer muda yang siap meneruskan kejayaan furnitur Jepara era 80–90an. Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Dr. Agus Sutisna, hadir memberi apresiasi langsung dan menegaskan bahwa masa depan kejayaan seni ukir dan furnitur Jepara kini berada di tangan generasi kreatif muda.
Pendopo Kabupaten Jepara tampak penuh semangat dan kemewahan kreatif pada malam puncak Jepara International Furniture Design Award (JIF-DA) 2025 yang digelar Sabtu (18/10/2025). Acara ini menjadi panggung baru bagi para desainer muda berbakat yang bertekad mengembalikan kejayaan furnitur Jepara ke pentas internasional.
Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Dr. Agus Sutisna, hadir langsung dalam acara tersebut bersama jajaran pimpinan daerah dan pejabat nasional. Tampak hadir pula Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, Bupati Jepara, Wakil Bupati, Wakil Ketua DPRD Pratikno, serta anggota DPRD Farah Elfirajun dan Akhmad Faozi.
Hadirnya para pemimpin daerah dan tokoh nasional menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap kreativitas generasi muda dan kebangkitan industri furnitur lokal.
JIF-DA 2025 bukan sekadar kompetisi. Ajang ini menjadi upaya strategis untuk membangun kembali kebanggaan atas warisan seni ukir dan industri furnitur Jepara yang pernah berjaya besar di pasar dunia pada era 1980–1990an. Dari 140 peserta, proses kurasi ketat menyisakan 20 finalis, sebelum akhirnya dipilih 8 karya terbaik yang dipamerkan pada malam penghargaan.
Delapan karya terbaik tersebut dinilai oleh tim juri profesional, yakni:
Cosmas Damianus Gozali — Arsitek dan Business Owner of Atelier Cosmas Gozali
Eugenio Hendro Oktapriyanto — Desainer Produk Profesional, ADPII
Zulyo Kumara — Desainer Interior dan Produk Profesional
Kriteria penilaian meliputi kreativitas desain, kekuatan konsep, fungsionalitas, inovasi, nilai estetika, dan keberlanjutan.
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Jepara Dr. Agus Sutisna menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan penyelenggara. Ia menilai JIF-DA menjadi pintu kebangkitan baru industri furnitur Jepara.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya seremoni atau selebrasi. Ini adalah langkah konkret mengembalikan kejayaan furnitur Jepara. Kita punya sejarah besar, kita punya pengrajin hebat. Kini saatnya generasi muda melanjutkan dengan ide-ide segar dan inovasi,” ujarnya.
Agus Sutisna juga menyinggung tantangan zaman yang membuat sebagian generasi muda mulai menjauh dari industri furnitur. Namun JIF-DA, katanya, hadir sebagai momentum untuk membangkitkan kembali kebanggaan terhadap warisan seni ukir Jepara.
“Dulu, Jepara menguasai pasar dunia—dikenal dari Eropa hingga Timur Tengah. Semangat itu harus hidup lagi. JIF-DA membuktikan bahwa Jepara tidak kekurangan talenta, hanya perlu diberi panggung,” tegasnya.
Kehadiran JIF-DA 2025 menjadi pengingat bahwa kebesaran Jepara bukan hanya cerita masa lalu. Melalui tangan-tangan muda yang kreatif, industri furnitur Jepara mulai bangkit kembali—lebih modern, lebih adaptif, namun tetap berpijak pada akar seni dan budaya lokal.
Dengan dukungan nyata dari DPRD, pemerintah daerah, pelaku industri, dan generasi kreatif, kebangkitan furnitur Jepara kini bukan sekadar nostalgia, tetapi sebuah gerakan bersama menuju kejayaan baru di panggung dunia.*
Peliput: Petrus