TNews, JEPARA – 24/12 2025, Sukacita Natal 2025 terasa mendalam di Gereja Katolik Paroki Stella Maris Jepara saat ratusan umat Katolik berkumpul merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat, dalam Misa Natal bertema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga.” Perayaan Ekaristi kudus ini dipimpin oleh Romo Antonius Gunardi, MSF, dan dihadiri sekitar 700 umat dari berbagai penjuru Kabupaten Jepara yang datang bersama keluarga dan sanak saudara.
Sejak pagi hingga malam hari, umat tampak antusias mengikuti rangkaian ibadat Natal dengan penuh kekhusyukan dan kegembiraan. Kebersamaan dan persaudaraan begitu terasa ketika umat saling menyapa, berbagi senyum, dan doa, menghadirkan semangat damai yang menjadi inti perayaan Natal.
Interior Gereja Stella Maris dihias dengan beragam ornamen khas Natal yang memancarkan keindahan dan makna iman. Pohon-pohon Natal berhiaskan lampu gemerlap menghiasi ruang ibadat, sementara di salah satu sudut gereja tampak Gua Betlehem yang menggambarkan peristiwa kelahiran Yesus di Betlehem. Patung Bayi Yesus, Bunda Maria, Santo Yosef, para gembala, serta hiasan alam sederhana berpadu dengan cahaya lampu warna-warni yang menyala lembut, menciptakan suasana hangat, hening, dan sarat makna rohani.

Bagi umat, Gua Natal bukan sekadar dekorasi, melainkan simbol iman yang mengingatkan akan kerendahan hati Allah yang memilih hadir dalam kesederhanaan, membawa harapan, kasih, dan damai bagi seluruh umat manusia.
Dalam homilinya, Romo Antonius Gunardi, MSF mengajak umat merenungkan perjalanan Adven selama empat minggu sebagai masa persiapan batin yang mendalam. Ia menegaskan bahwa Natal adalah buah dari penantian yang disertai pertobatan, pengakuan dosa, dan keyakinan penuh akan janji keselamatan Allah.
“Kelahiran Sang Juru Selamat adalah kabar sukacita yang tidak pernah usang dimakan zaman,” ungkap Romo Antonius.
Ia menekankan bahwa Yesus lahir bukan di istana megah, melainkan di palungan sederhana; bukan disambut para bangsawan, melainkan para gembala komunitas pertama yang menerima kabar sukacita. Dari peristiwa itu, Allah menunjukkan bahwa kasih-Nya yang agung dinyatakan melalui kerendahan hati.

Romo Antonius juga mengingatkan bahwa sabda Allah telah menjelma menjadi manusia dan hadir di tengah sejarah hidup manusia. “Hari ini telah lahir Juru Selamat,” lanjutnya, adalah undangan pribadi bagi setiap orang bahwa keselamatan itu dekat dan nyata.
Ia menegaskan makna damai Natal sebagaimana diwartakan para malaikat: kemuliaan bagi Allah dan damai sejahtera di bumi. Damai tersebut bukan sekadar ketiadaan masalah, melainkan damai yang lahir dari relasi yang dipulihkan dengan Allah, damai yang mengubah hati dan cara hidup.
Lebih jauh, Romo Antonius mengajak umat menjadi komunitas pengharapan, belajar tetap rendah hati di tengah kesulitan hidup, karena Allah bekerja justru dalam kesederhanaan. Umat diajak menyambut kehadiran Allah secara pribadi dan mewartakannya melalui kehidupan sehari-hari, menjadi pembawa damai di tengah ketidakpastian, konflik batin, kejenuhan rutinitas, dan kegagalan hidup.
“Pengharapan bukan mimpi kosong atau optimisme buta. Pengharapan adalah strategi emosional yang aktif, yang membuat kita bertahan, bahkan melompat lebih tinggi, seperti para gembala yang setia menjaga harapan mereka,” tutur Romo Antonius.

Terpisah, kepada media, Romo Antonius Gunardi, MSF menjelaskan makna mendalam tema Natal tahun ini, “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga.” Menurutnya, di tengah berbagai krisis yang melanda keluarga masa kini, kehadiran Kristus menegaskan bahwa Allah tidak pernah meninggalkan keluarga manusia. Kristus hadir untuk memulihkan relasi yang rapuh dan meneguhkan keluarga agar menjadi sumber damai dan harapan bagi lingkungan sekitarnya.
Melalui tema ini, Gereja juga diajak untuk hadir secara nyata mendampingi keluarga-keluarga yang mengalami kesulitan, tanpa dibatasi sekat denominasi. Natal kembali dihayati sebagai perayaan kehadiran Allah melalui Yesus Kristus yang lahir dan hidup di tengah keluarga-keluarga.
Sementara itu, Ketua Panitia Perayaan Natal Umat Katolik Paroki Stella Maris Jepara, Mas Caca, menegaskan bahwa pesan Natal tahun ini mengingatkan umat bahwa Allah tidak hadir dengan kekuatan duniawi, melainkan melalui keluarga-keluarga. Dari keluarga, kasih Allah bertumbuh dan keselamatan diwartakan kepada dunia.
Perayaan Natal 2025 di Paroki Stella Maris Jepara pun menjadi momentum iman yang mempererat persaudaraan, memperdalam iman, serta menumbuhkan semangat berbagi dan kepedulian sosial. Dalam suasana sukacita dan penuh hikmat, umat diundang untuk kembali menjadikan keluarga sebagai ruang utama kehadiran Allah dan sumber damai bagi dunia.
Peliput: Petrus













