Ngakar Ngukir Ing Kuta”: Jobokuto Rayakan Sedekah Bumi dengan Semangat Budaya dan Persatuan

Gambar: Ngakar Ngukir Ing Kuta”: Jobokuto Rayakan Sedekah Bumi dengan Semangat Budaya dan Persatuan, (25/5/2025).

TNews JEPARA– Kelurahan Jobokuto kembali menggelar acara tahunan Sedekah Bumi yang sarat makna dan budaya. Tahun ini, perayaan mengambil tema “Ngakar Ngukir Ing Kuta”, yang bermakna menggali akar budaya dan mengukir jati diri di tengah kota.

Acara ini menjadi simbol kebangkitan kebudayaan lokal sekaligus wadah mempererat solidaritas warga.

Sebanyak 20 RT yang mewakili seluruh wilayah Kelurahan Jobokuto turut ambil bagian, menjadikan suasana sangat meriah dan penuh warna.

Acara dibuka sejak pagi hari pukul 07.00 WIB dengan pembacaan Al-Qur’an oleh Ustadz Mundhofar Al-Hafizh, lalu dilanjutkan dengan ziarah ke makam Mbah Patonar, sosok leluhur yang dihormati masyarakat Jobokuto.

Rangkaian pembukaan dilanjutkan dengan Tari Gambyong oleh empat gadis muda yang memesona, serta momen simbolis pengibaran bendera oleh Lurah Jobokuto, Indah Tri Wulandari, SE., MM., sebagai tanda dimulainya seluruh kegiatan Sedekah Bumi.

Pada siang hari pukul 13.00 WIB, acara Karnaval menjadi daya tarik utama. Dimulai dengan Tari Candra Sengkala, karnaval mengular sepanjang rute Jobokuto – Jalan Patiunus – Yos Sudarso – Diponegoro – hingga Cik Lanang. Ribuan warga memadati jalanan, menyambut beragam penampilan menarik seperti Barongsai, Kuda Lumping, Tarian Perahu Layar, Tari Papua, Musik Dangdut Tempo Dulu, Teatrikal RA Kartini, Tiga Putri Jepara, dan berbagai pertunjukan lainnya yang menggambarkan kekayaan budaya Nusantara.

Acara dipandu oleh dua MC handal, Sri Andayani dan Mutiara, serta dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Camat Jepara Kota, Subiyanto, SE, para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tentunya seluruh warga Jobokuto yang antusias.

Dalam sambutannya, Lurah Indah Tri Wulandari menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bekerja keras menyukseskan acara ini.

“Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh warga Jobokuto yang bergotong-royong menjadikan Sedekah Bumi tahun ini begitu meriah dan bermakna,” ujarnya penuh semangat.

Senada, Ketua Panitia Bapak Bahroni juga menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara, sementara Koordinator Acara Rif’an menjelaskan bahwa tema

“Ngakar Ngukir Ing Kuta” bertujuan untuk mengajak masyarakat menjaga akar budaya dan terus berkarya di tengah perubahan zaman.

Puncak malam ditutup dengan pagelaran Wayang Kulit oleh dalang Ki Ronggo Warsito dengan lakon Wahyu Makutarama, menyuguhkan nilai-nilai kepemimpinan dan kebajikan sebagai cerminan harapan masyarakat Jobokuto ke depan.

Sedekah Bumi Jobokuto 2025 bukan sekadar tradisi, namun telah menjadi panggung kebudayaan, persatuan, dan refleksi jati diri masyarakat yang terus tumbuh dan berakar kuat di tengah kota Jepara.*

Peliput : Petrus

Tinggalkan Balasan