Pemkab Jepara Komit Wujudkan Smart City di Evaluasi 2024

Gambar: Pemkab Jepara Komit Wujudkan Smart City di Evaluasi 2024, (26/6/2024).

TNews, JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara menunjukkan komitmen kuatnya dalam mewujudkan konsep Smart City atau Kota Cerdas dengan berpartisipasi aktif dalam paparan evaluasi I Smart City Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia. Evaluasi ini dilakukan secara virtual pada Selasa (26/6/2024) di Ruang Rapat Diskominfo Jepara.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Diskominfo Kabupaten Jepara, Arif Darmawan, hadir langsung untuk memaparkan capaian dan inovasi yang telah diterapkan oleh Pemkab Jepara. Pemaparan tersebut didukung oleh kehadiran perwakilan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Jepara.

Dalam paparan tersebut, Arif menjelaskan berbagai inovasi Smart City yang telah dilakukan sejak tahun 2018 oleh Pemkab Jepara. Enam indikator Smart City di Kabupaten Jepara Tengah diwujudkan melalui beragam inovasi, yaitu tata kelola pemerintahan cerdas, tata kelola pemasaran cerdas, tata kelola ekonomi cerdas, tata kelola sosial cerdas, tata kelola hunian cerdas, dan tata kelola lingkungan cerdas.

Pemkab Jepara telah meluncurkan berbagai inovasi untuk mendukung Smart City. Di sektor Smart Government, diluncurkan aplikasi Jepara Online Smart Service (JOSS) yang memudahkan masyarakat dalam perizinan dan pelayanan online, serta administrasi kependudukan melalui aplikasi Pelayanan Daring Cepat Rampung (PINDANG CEMPLUNG). Selain itu, terdapat aplikasi SAMUDRA (Satu Manajemen untuk Data Jepara) yang menyajikan data dan informasi terintegrasi secara Real-Time.

Di sektor Smart Branding, inovasi dilakukan melalui adanya Tourism Information Center (TIC) sebagai wadah promosi dan informasi pariwisata di Jepara. Di sektor Smart Economy, ada platform Sistem Monitoring Corporate Social Responsibility (SIMONCER), Sistem Informasi Harga Pangan Kabupaten Jepara (SIHARPA), dan E-Retribusi.

Di sektor Smart Environment, terdapat program Desa Mandiri Sampah (DMS) yang saat ini di Kabupaten Jepara sudah terbentuk 32 DMS. Inovasi lain pada Smart Environment adalah program Jepapah, yaitu pemilahan sampah dari sumber atau dari rumah masyarakat.

Sektor Smart Living dilengkapi dengan aplikasi sistem pelayanan untuk nelayan di Kabupaten Jepara (NINJA), sistem pendaftaran untuk pengujian kendaraan bermotor (SIM PKB KIR), Sistem Pemetaan Bencana (SIYAB), Sistem Informasi Manajemen Rumah Tidak Layak Huni (SIM RTLH), dan aplikasi pencari kerja (Yo Kerjo). Di sektor Smart Society, inovasi terintegrasi dalam layanan termasuk program Jepara Care dan program nikah keren.

Beragam inovasi tersebut diluncurkan untuk mendukung konsep Smart City yang nantinya dapat memberikan kemudahan dalam pelayanan kepada masyarakat. “Kita semua harus bergerak maju dan tidak boleh kalah dengan kota lain. Laksanakan sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi masing-masing dan kita bisa berikan sesuatu yang terbaik,” kata Arif pada Kamis (27/6/2024).

Arif juga menyampaikan bahwa evaluasi implementasi Smart City tahap pertama ini akan segera ditindaklanjuti dengan rapat koordinasi bersama Penjabat Bupati Jepara, Sekretaris Daerah, serta seluruh Kepala Perangkat Daerah dan pemangku kepentingan terkait pada 2 Juli mendatang. Arif juga mendorong agar konsep kota cerdas ini masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

“Kita harus mengakomodir smart city ke dalam RPJMD dan jangan sampai pelaksanaan smart city ini hanya kita ingat ketika ada penilaian,” katanya. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan tata kota yang lebih baik dan pelayanan yang lebih mudah kepada masyarakat.*

Peliput : Petrus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *