Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan segera Hadir di Kabupaten Tegal

Gambar: Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan Segera Hadir di Kabupaten Tegal, (16/4/2025).

TNEWS, SLAWI – Sempat terhenti beberapa tahun, pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di wilayah Kecamatan Margasari mulai berproses kembali. Hal ini mengemuka saat berlangsung dialog antara PT Java Energi Eoliana (JEE) selaku investor dengan Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman dan wakilnya, Ahmad Kholid di ruang transit lantai dua Gedung Amartha, Kantor Bupati Tegal, Rabu (16/04/2025).

PT JEE yang bergerak di bidang energi ramah lingkungan merupakan konsorsium antara Akuo Energy, sebuah perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal Perancis dengan Sumitomo Corporation asal Jepang.

Sebelumnya, terkait rencana pembangunan PLTB di Margasari, PT JEE melalui Akuo Energy telah memulai survei awal dan studi kelayakannya di tiga desa di Kecamatan Margasari sejak tahun 2017, bahkan sempat menggelar forum konsultasi publik studi AMDAL atau analisis mengenai dampak alam dan lingkungan pada Agustus 2020 lalu.

Berdasarkan hasil studi kelayakan teknis dan ekonomi, PT JEE telah menetapkan rencana lokasi pembangunan PLTB berkapasitas 64-120 MWac MWac di Desa Kalisalak, Kecamatan Margasari.

Selain itu, PT JEE juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS berkapasitas produksi 50 MWac di Desa Kedungjati, Kecamatan Warureja. Kali ini, PT JEE menggandeng perusahaan perdagangan terkemuka asal Jepang, Sumitomo Corporation yang sudah banyak membangun pembangkit listrik di Indonesia, termasuk pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU Tanjungjati B berkapasitas 4.640 MWac di Jepara.

Bupati Ischak mengaku antusias dan menyambut baik rencana pembangunan PLTB dan PLTS di Kabupaten Tegal. Bahkan jika pembangunan PLTB Margasari terealisasi, maka akan jadi yang pertama ada di Pulau Jawa.

Selain mendukung kebijakan nasional terkait penyediaan listrik melalui energi baru dan terbarukan (EBT), pihaknya juga akan diuntungkan dengan penciptaan lapangan kerja baru saat proses konstruksi dan destinasi eduwisata saat sudah beroperasi nanti.

Untuk itu, pihaknya menjamin kemudahan proses perizinan pendukung lainnya sesuai kewenangan pemerintah daerah.

“Intinya kami mendukung pembangunan PLTB dan PLTS ini. Jika ada kesulitan beritahu kami untuk mencari solusi. Apalagi ini pembangkit EBT yang ramah lingkungan, sangat membantu mengurangi” pemanasan global,” ucapnya.

Managing Director Akuo Energy Refi Kunaefi menyebutkan, selain di Kabupaten Tegal, proyek pembangunan PLTB ini nantinya juga akan ada di Brebes. Pihaknya juga berencana berekspansi membangun PLTB di Jawa Timur, Banten, Aceh hingga Sulawesi Barat.

Menurutnya PLTB ini ramah lingkungan karena tidak sampai mengahabiskan lahan pertanian atau bisa berdiri berdampingan dengan lahan pertanian di lokasi tersebut. Bahkan PLTB masih bisa menghasillkan listrik di malam hari karena proses produksinya ditentukan oleh hembusan angin.

Saat ini pihaknya tengah dalam tahap pengusulan proyek ke PLN dan Kementerian ESDM sebelum melangkah ke proses pengadaan di PLN berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 dan lelang.

“Ke depannya kami berharap pembangunan PLTB di Kabupaten Tegal bisa menjadi daya tarik industri lainnya, selain membantu pasokan listrik melalui PLN,” tutur pria lulusan IMT Atlantique Perancis dan Harvard Business School, USA ini.

Menurutnya, jika kapastias produksinya direalisasikan secara maksimal sampai 120 MWac, maka nilai investasi yang akan digelontorkan mencapai Rp3,5 triliun dengan membangun 15 turbin atau kincir angin.

Sementara perwakilan Sumitomo Corporation, Deputi Vice President Bussiness Development PT Summit Niaga Iwan Rusdian mengatakan pembangunan PLTS Jateng 2 di Warureja rencananya akan dimulai tahun 2026. PLTS ini menempati lahan milik Perhutani seluas 58.4 hektare dengan nilai investasi mendekati Rp1 triliun. Lokasi ini dipilih karena diharapkan banyak diserap oleh perusahaan industri di sekitar kawasan tersebut.

“Kalau pembangunan PLTB masih menunggu keputusan PT PLN, pembangunan PLTS justru sudah ada titik terang dari PT PLN, bahkan sekarang ini sudah masuk proses pengadaan,” kata Iwan.

Ditemui usai acara, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tegal Dessy Arifianto menanggapi rencana pembangunan PLTB dan PLTS ini. Pihaknya percaya keberadaan dua pembangkit listrik EBT ini akan meningkatkan daya saing daerah dan nilai tambah bagi pelaku usaha di Kabupaten Tegal.

PT JEE sudah melengkapi seluruh berkas yang disyaratkan, tinggal bagaimana proses selanjutnya dengan PT PLN dan Kementerian ESDM.

“Perizinan sudah lengkap semua, tata ruangnya juga sesuai. Kita terus lakukan pendampingan seperti koordinasinya dengan perangkat daerah terkait dan kementerian. Tentu kita berharap prosesnya lancar sampai ke konstruksi dan operasional,” ucapnya.

Ditanya soal investasi, Dessy menerangkan DPMPTSP ditarget perolehan nilai investasi di Kabupaten Tegal tahun Rp3,6 triliun. Sehingga di triwulan pertama ini target Rp800 miliar bisa terpenuhi.

“Untuk mendukung kemudahan berusaha dan berinvestasi, kita sudah punya klinik laporan kegiatan penanaman modal atau LKPM untuk memfasilitasi para pelaku usaha dan mendampingi penyusunan LKPM,” pungkasnya.*

Peliput: Agung

Tinggalkan Balasan